GAIDOFOUDNATION.ORG – Sektor pariwisata menjadi motor pemulihan ekonomi yang dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan di berbagai bidang. Namun, perlu pendekatan baru dengan memperkuat kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai luhur ke-Indonesia-an.
Maka pada Sabtu-Minggu, 25-26 September kemarin telah sukses terlaksana Visit Baduy 2021, bertajuk “Ngawangkong Budaya Baduy” di kawasan Suku Baduy, Kabupaten Lebak, Banten.
Acara ini dihadiri langsung oleh tokoh adat Suku Baduy, Jaro Saija, Ayah Mursid dan dua tokoh asli Baduy lainnya, bersama Guntur Subagja Mahardika (Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI), Agus Setiawan (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten), Dedi “Miing” Gumelar (Pemerhati Budaya), Komjen Pol. (Purn) Dwi Priyatno (Tokoh Peduli Wisata daerah), dan Muhammad Hasan Gaido (Founder Gaido Foundation), serta dipandu moderator A Yani (Pengurus PUB).
Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika menegaskan, nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) menjadi nilai jual (selling point) yang dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
“Visit Baduy 2021 dikembangkan tanpa harus menghilangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal,” ungkap Guntur Subagja.
Guntur Subagja mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang dalam acara kenegaraan peringatan HUT Republik Indonesia ke-76 menggunakan pakaian adat Baduy. Ini merupakan apresiasi Presiden Jokowi terhadap budaya dan masyarakat Baduy. Dukungan dan perhatian Presiden tersebut, kata Guntur, dapat menjadi momentum membangkitkan pariwisata budaya Baduy khususnya, serta promosi pariwisata Banten dan pariwisata Indonesia.
Ia juga menjelaskan, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin juga mendorong pariwisata tumbuh untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan di tengah pandemi Covid-19. Dalam Global Tourism Forum – Asia Leaders Summit 2021, Wapres mengatakan, pemerintah juga mencatat adanya perubahan tren pariwisata pasca pandemi, yaitu destinasi wisata alam terbuka, tidak terlalu ramai pengunjung, serta concern terhadap faktor kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian (4K).
“Wapres juga konsen pengembangan Desa Wisata Agro (Dewa) dan Desa Wisata Industri (Dewi), dan membangkitkan UMKM,” jelas Guntur.
Baduy adalah salah satu contoh budaya yang menjaga keseimbangan alam, manusia, spiritualnya.
Pemerhati Budaya Dedi “Miing” Gumelar mengungkapkan, Baduy adalah merek (brand) yang dapat mengangkat pariwisata Banten.
“Brand Baduy harus dikembangkan dengan tetap menjaga nilai-nilai budayanya,” kata Miing.
Putera Banten ini siap turut membantu mengembangkan pariwisata Banten. Untuk menggerakan pariwisata, kata Miing, pemerintah harus perbaiki infrastruktur di kawasan wisata. Selain itu sumber daya manusia (SDM) lokal harus dikembangkan sehingga memiliki kapasitas dalam pengelolaan dan pelayanan wisata.
“Seharusnya ada 17 kementerian yang terlibat dakam pengembangan pariwisata, begitu juga dinas-dinas di daerah,” kata Miing.
Kepala Dinas Pariwisata Banten Agus Setiawan menyampaikan perkembangan pariwisata Banten, termasuk dukungan pemerintah terhadap kawasan wisata Baduy.
Sementara pengusaha nasional di bidang pariwisata, Muhammad Hasan Gaido memaparkan makna dan tujuan Visit Baduy 2021 yaitu merespon apresiasi dari Presiden RI, Joko Widodo yang mengenakan baju khas adat Baduy acara kenegaraan peringatan HUT Republik Indonesia ke-76 lalu dan dilanjutkan dengan kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno ke Lebak, Banten yang juga mengenakan baju khas Baduy dan menyampaikan bahwa baju Baduy habis terjual baik offline maupun online.
“Karena itu kami bergerak cepat berkoordinasi dengan beberapa pihak di antaranya Kadis Pariwisata Banten, Perkumpulan Urang Baten (PUB), Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) dan lainnya untuk mengemas Visit Baduy 2021 yang rencananya dimasukkan ke Calender Event tahunan setiap bulan September dan melakukan ngawangkong (Dialogue) Budaya Baduy di rumah Jaro Saija selaku tuan rumah perwakilan suku Baduy” ujar Hasan Gaido
Sebelum diadakan Ngawangkong di lakukan kunjungan ke Sentral Budidaya Lebah Madu Baduy di Cibengkung milik masyarakat Baduy, Ki Musung, dalam rangkang menepis berita yang viral beberapa waktu lalu bahwa marak adanya produksi madu palsu dengan mencatut madu Baduy.
Rombongan dihidangkan madu asli yang ada sarang madunya dan di sentra peternakan madu Baduy dan peserta juga disuguhi makan siang dan makan duren Baduy.
Sehingga melalui kegiatan ini kami segenap lapisan masyarakat Banten bersama pemerintah siap menjaga budaya Baduy dengan segala adat istiadatnya dan mengajak wisatawan dalam negeri dan luar negeri datang ke Baduy dengan tujuan wisata budaya.
Kegiatan Visit Baduy 2021 di mulai dari Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound, Baros, Serang Banten dengan sebelumnya sarapan pagi nasi uduk dengan semur jengkol khas menu dari Banten Restoran yang ada di Baduy Outbound dan rombongan Visit Baduy 2021 bergerak jam 08.30.
Kami siap sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan pariwisata di Banten secara umum dan khususnya wisata budaya Baduy silahkan mengikuti di sosmed IG, FB dan Youtobe Visit.Baduy akan mendapatkan informasi berbagai kegiatan dan informasi seputar Visit Baduy.
Kami siap sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan pariwisata di Banten secara umum dan khususnya wisata budaya Baduy silahkan mengikuti di sosmed IG, FB dan Youtobe Visit.Baduy akan mendapatkan informasi berbagai kegiatan dan informasi seputar Visit Baduy.
Semoga kegiatan ini menjadi pengerak peningkatan ekonomi melalui sektor pariwisata Banten di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.