Optimalkan Pengumpulan Zakat, Baznas Banten Jalin Kerja Sama dengan Gaido Holding Company

Optimalkan Pengumpulan Zakat, Baznas Banten Jalin Kerja Sama dengan Gaido Holding Company


GAIDOFOUNDATION.ORG– Dalam rangka kerjasama pengembangan zakat di Provinsi Banten,Gaido Foundation mengunjungi Baznas Banten pada Senin, (21/06/2021).

Ini adalah puncak dari komunikasi intens Baznas Banten dengan Gaido Group terkait dengan rencana kerjasama pengembangan zakat di Provinsi Banten.

Muhammad Hasan Gaido didampingi Ketua Yayasan Anak Sholeh Internasional (YASI), H. Nana Sujana dan diterima langsung Ketua Baznas Banten Prof. Dr. H.E Syibli Syarjaya, LML., MM dan didampingi Ace Sumirsa Ali, S.Fil, Wakil Ketua Bidang Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan.

Selain merencanakan pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Banten di lingkungan Gaido Group, kedatangan Muhammad Hasan Gaido juga untuk memastikan penandatanganan rencana kerjasama lebih luas antara Baznas Banten dengan Gaido Group Holding Company.

“Soal pembentukan UPZ kita sudah clear, tinggal jalan. Yang lebih penting adalah kita bicara program meningkatkan kesejahteraan mustahik dan menurunkan angka kemiskinan. Saya kira banyak sekali yang bisa kita garap bersama, antara Gaido Foundation dan Baznas Banten,” ujar Hasan Gaido saat memulai pembicaraan.

Sebagai penggiat ekonomi syariah nasional, Hasan Gaido merasa sangat strategis membangun kerjasama dengan Baznas Banten, sebab the real ekonomi syariah adalah bicara soal zakat, infak dan sedekah. Apalagi Provinsi Banten dikenal religiusitas Islamnya sangat tinggi.

“Maka kita ini punya slogan, ABG Cantik. Maksudnya adalah Academicy, Business, Government dan Community. Membangun Banten itu harus kolaborasi antara akademisi, bisnis, pemerintah dan komunitas masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Banten, Prof Dr. HE. Syibli Syarjaya, LML., MM., menjelaskan bahwa potensi ZIS di Banten berdasarkan hasil riset Pusat Kajian Strategis (Puskas) Baznas RI sebesar Rp 7,6 triliun. Pada tahun 2020, baru terkumpul sebesar Rp 120 miliar hasil kerjakeras Baznas Banten, Baznas Kabupaten/Kota dan 10 Lembaga Amil Zakat (LAZ).

“Mengingat potensi yang cukup besar tersebut, secara kuantitas maupun kualitas, kami di Baznas Banten ini masih kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia, red). Karenanya, membangun kerjasama dengan banyak pihak adalah keniscayaan bagi Baznas Banten,” ujarnya.

Diungkapkan Prof Syibli Syarjaya bahwa di Baznas Banten terdapat empat pembidangan, yang pertama bidang pengumpulan, kedua bidang pendistribusian, ketiga bidang perencanaan dan keuangan, keempat bidang sumber daya manusia. Pembidangan ini untuk menunjukan sebuah kinerja organisasi yang profesional, sebab kerja Baznas Banten akan diaudit secara syariah dan diaudit pula secara kinerja oleh akuntan publik yang independen.

“Setiap waktu, kinerja Baznas Banten juga dikontrol Satuan Audit Internal (SAI). Setiap 6 bulan dan 12 bulanan membuat laporan kepada Gubernur dan Baznas RI. Jadi sistem kerja kita pasti terkontrol secara sistem,” ujarnya.

Sementara dalam hal distribusi, alokasi dana Zakat di Baznas Banten dipastikan mengalir kepada 8 asnaf, yakni fakir, miskin, amilin, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.

Dari 8 kelompok masyarakat lemah tersebut, zakat disalurkan dalam lima pebidangan yakni Bidang Pendidikan, Kesehatan, Dakwah dan Advokasi, Ekonomi dan Dakwah-Advokasi.

“Setiap penyaluran, kami pastikan melalui assessment dan diterima langsung oleh mustahik,” ujarnya.

Mendapat penjelasan ini, Hasan Gaido menimpali bahwa kerja Baznas itu sudah mirip perusahaan dan layak dijabat oleh seorang direktur.

“Kalau begini, Baznas itu bukan soal agama semata, tapi ini soal bisnis dan manajemen. Perlu seorang direktur yang bekerja mewujudkan target-target kerja yang terukur,” ujarnya menimpali.

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Berita Terkait: