Sejarah Bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan tidak mudah karena harus berjuang melawan berbagai bangsa yg menjajah, untuk menjadi bangsa merdeka harus berjuang dengan darah dan nyawa oleh para pejuang bangsa ini salah satunya mungkin adalah kakek dan orang tua kita.
Setelah kemerdekaan kita harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan tersebut dengan karya nyata anak bangsa jangan malas dan tidak mau berusaha.
Percayalan ketika kita memikul beban perjuangan dengan tanggung jawab Apapun, maka itulah cara Allah untuk membentuk karakter kita agar kuat dan sehat bahkan untuk mengantarkan ke pintu kesuksesan. Seperti beban para pejuang bangsa Indonesia yg menjadikan bangsa ini merdeka.
Mari kita ambil contoh Yaitu tentang insiden yang terjadi belasan tahun silam di China, ketika sebuah truk besar tergelincir saat melintasi jalan layang.
Kepala truk tersebut menerobos pembatas jalan, dan bisa menyebabkan kendaraan berat itu terjun bebas ke bawah. Namun karena muatan yang dibawanya cukup banyak, justru truk itu selamat! Beban berat yang dipikulnya ternyata menahan kepala truk agar tidak terjatuh.
Petugas keamanan lantas datang melakukan operasi penyelamatan, dan orang-orang kemudian ramai mengomentari insiden tersebut bahwa terkadang beban yang berat itu menyelamatkan hidup kita.
Mengingatkan kepada kisah Mas Ahmad dari India dan temannya yang sedang mendaki gunung Himalaya. Mereka berdua dalam perjalanan turun dari gunung dan berjuang melawan suhu dingin yang ekstrem.
Di tengah perjalanan mereka menjumpai seorang pendaki lain yang kakinya terjepit
di antara bebatuan. Mas.Ahmad memutuskan untuk menolong orang itu, sementara temannya justru memilih untuk terus berjalan menyelamatkan diri sendiri.
Maka tubuh orang yang tidak berdaya itu dipikul di atas punggung Mas Ahmad dan mereka berdua melanjutkan perjalanan dengan tertatih-tatih. Sesekali Mas Ahmad
merasa kelelahan, ia istirahat sejenak hingga tenaganya pulih kembali.
Meski penuh perjuangan, mereka berdua tiba gunung dengan selamat. Namun anehnya justru temannya yang sudah berjalan jauh di depannya ternyata belum sampai. Seharusnya ia sudah tiba lebih dulu.
Hingga beberapa jam kemudian, tim SAR mendapat kabar bahwa temannya itu mati membeku di tengah perjalanan. Tubuhnya tak sanggup melawan cuaca dingin yang menusuk tulang itu.
Tersadarlah Mas Ahmad justru karena beban berat yang ia pikul tersebutlah yang menyebabkan tubuhnya berkeringat dan menjaganya tidak membeku. Ditambah lagi punggungnya yang bersentuhan badan dengan orang yang ia tolong, menjaga panas tubuhnya.
Sekali lagi terbukti bahwa terkadang beban yang berat itu menyelamatkan hidup kita.
..وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ
وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ..
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.” (Surat Al-Baqarah: 216)
Jadi, jangan pernah mengeluh dengan bebanmu.
Berbahagialah ketika kita memiliki Beban karena Allah percaya kepada kita untuk menyelesaikan beban tersebut samapai pada tujuan.
*Momentum HUT RI Ke 75. Mari kita ambil beban untuk memajukan bangsa ini sebagai estapet dari para pejuang bangsa ini untuk di lanjutkan oleh kita dengan jabatan dan profesi kita masing masing.
Hidup hanya sekali jadilah yg berarti. Hidup adalah pilihan sukses atau sukses.
Kita bangun karya nyata untuk bangsa mengabdi untuk negeri berkhidmat untuk umat. Mari kita sinergi bekerja sama untuk menumbuhkembangkan menuju Indonesia Sentral Ekonomi Syariah Dunia.
Salam Perjuangan! Salam Kemerdekaan !
Muhammad Hasan Gaido (MHG)