Imam Besar, Menteri Perdagangan dan Menteri Investasi RI Luncurkan Program Ekonomi Berbasis Masjid

Imam Besar, Menteri Perdagangan dan Menteri Investasi RI Luncurkan Program Ekonomi Berbasis Masjid

GAIDOFOUNDATION.ORG-Pemerintah bersama Imam Besar Masjid Istiqlal meluncurkan ekonomi berbasis masjid.

Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi mengatakan bahwa Indonesia harus menjadi tuan rumah produk sendiri.

Hal dikatakannya saat menjadi pembicara dalam talk show Serial Ramadhan Bersama MES pada Sabtu, (1/5/2021) di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Mengangkat tema “Membangun Ekosistem Ekspor Halal UMKM Indonesia”, talk show ini dihadiri oleh Muhammad LutfiMenteri Perdagangan RI – Wakil Ketua Umum 2 PP MES dan Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM RI – Wakil Ketua Umum 3 PP MES sebagai Keynote Speaker.

Hadir pula M. Anwar Basori, Ketua Komite Ekspor Halal PP MES dan KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal yang memberikan sambutan pada acara ini; serta narasumber Dr. Kasan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI; Kokok Alun Akbar, Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia.

Kemudian ada pula Amalia Jayanti Abdullah, CEO Amalia Group yang memberikan pemaparan terkait pentingnya membangun ekosistem ekspor halal UMKM di Indonesia.

 

Talk show “Membangun Ekosistem Ekspor Halal UMKM Indonesia” yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat secara hybrid pada Sabtu, (1/5/2021), Acara ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi serta Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM RI. (dok. humas)

 

Muhammad Lutfi menargetkan ekonomi halal berbasis masjid di Indonesia dapat terwujud.

“Dalam 20 tahun ke depan, ekonomi Indonesia akan naik kelas; Indonesia harus menjadi tuan rumah produk sendiri. Inilah saatnya ekonomi kembali dari Masjid,” kata Muhammad Lutfi seperti rilis yang diterima gaidofoundation.org

Lebih lanjut, ia mengatakan jika Kemenper memiliki dua fokus dalam ekonomi berbasis masjid.

Yaitu muslim fashion dan halal food.

Ia juga mengajak Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk segera berdiskusi untuk mewujudkan ekonomi berbasis masjid di Indonesia ini.

“Di Kementerian Perdagangan sendiri, dua fokus yang akan digencarkan adalah industri Muslim Fashion dan Halal Food.

“Saya mengajak Menteri Investasi Dinda Bahlil, Professor KH. Nasaruddin, dan Saudara Arief untuk berdiskusi terkait coaching pengusaha muda di Masjid. Gerakan ekonomi dari Masjid harus benar-benar kita mulai hari ini,” tukasnya.

 

M. Anwar Basori, Ketua Komite Ekspor Halal PP MES melihat acara ini sebagai ikhtiar bangsa Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah dunia.

“Indonesia sudah punya policy yang dibutuhkan. Selanjutnya perlu diorkestrasikan oleh MES, Rabu Hijrah, ISYEF, dan yang lainnya.

Yang perlu kita ingat juga, ekonomi syariah bukan hanya tentang UMKM semata, melainkan berkaitan dengan aktivitas industri yang cakupannya lebih besar, bahkan berkaitan industri halal Indonesia,” katanya.

Satu benang merah dari talk show bersama Dr. Kasan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI, Kokok Alun Akbar, Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia, dan Amalia Jayanti Abdullah, CEO Amalia Group adalah pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak dalam membangun ekonomi dari Masjid, begitu pula dalam membangun ekosistem ekspor halal UMKM Indonesia.

Dengan berakhirnya acara hari ini, berakhir lah pula rangkaian acara #RamadhanBersamaMES.

Dalam hal ini, Bank Syariah Indonesia, Deputi Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, dan Geber Ekspor siap bergandengan tangan dan terus berkomitmen guna mencapai keduanya.

Peluncuran ekonom berbasis Islam di Indonesia ini dilatar belakangi potensi ekonomi syariah, atau sering pula disebut ekonomi halal. 

Share on facebook
Share on twitter
Share on google
Berita Terkait: