Sesungguhnya Allah Yang Mahaagung telah menciptakan alam semesta ini dengan sangat rapi, sempurna, teratur, indah, dan mengesankan. Dengan karunia-Nya tersebut, maka kehidupan ini pun menjadi indah dan penuh warna. Akan tetapi, mengapa masih begitu sering kita temukan orang yang merasakan hidup ini sumpek, penuh kesulitan, dan masalah sehingga dunia ini terasa sempit menghimpit; tiada lagi keindahan?
Ternyata, memuncaknya kerumitan dari sebuah masalah yang menimpa seseorang acapkali disebabkan oleh ketidakmampuan berpikir positif. Orang yang tidak mampu berpikir positif biasanya cenderung memandang segala sesuatu dengan penuh syak wasangka dan mereka-reka segala apa yang belum terjadi. Sayangnya, rekaan-rekaannya itu tidak pernah berupa hal yang menyenangkan. Sebaliknya, yang terbayang hanyalah hal-hal sulit dan menyusahkan.
Alhasil, hati dan pikirannya tidak pernah merasakan kelapangan. Belum apa-apa sudah resah, gundah, gelisah, mudah curiga, dan tegang. Padahal, peristiwanya saja belum terjadi dan segala yang dikarang-karang oleh pikirannya itu pun belum tentu terjadi. Pendek kata, hidup ini pun jauh dari keindahan. Hidup yang pada hakikatnya penuh keindahan ini menjadi tidak lagi indah disebabkan salah memasang hati dan pikiran.
Memang, pada hakikatnya kebahagiaan yang kita cari-cari itu sangat bergantung pada sikap kita sendiri. Oleh karena itu, ketika sebuah masalah menerpa maka carilah penyebabnya di dalam diri kita lebih dahulu. Melihatlah ke dalam diri kita sendiri, maka di situ kita bisa mengurainya sehingga solusi atas masalah yang kita hadapi dapat terlihat.
Di samping itu, kita juga memerlukan inspirasi-inspirasi kreatif sebagai “vitamin” yang dapat memacu kita untuk senantiasa berpikir positif. Tentu saja, inspirasi pun terkadang tidak datang begitu saja. Ada upaya-upaya yang harus kita lakukan agar inspirasi-inspirasi segar masuk ke dalam pikiran kita dan membuahkan ide-ide brilian. Proses pencarian inilah yang disebut dengan proses berpikir kreatif. Proses berpikir yang menjadi katalisator dalam menghasilkan ide-ide baru. (Abdullah Gymnastiar)